
Dipenghujung tahun 2015 ini, akhirnya Cozmeed dapat membuat sebuah even penutupan dari serangkaian even yang telah diadakan selama 2015. Dengan bertemakan persaudaraan “Brotherhood In Togetherness” dan dengan konsep Fun Education akhirnya selesai sudah Gathering Nasional Cozmeed yang untuk pertama kalinya diadakan pda tanggal 25 – 27 Desember 2015 lalu yang berlokasi di kaki gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sebelumnya #EatSleepHike, yaitu sebuah even yang memang rutin diadakan oleh Cozmeed setiap 3 bulan sekali ini biasanya mengajak para penggiat alam untuk mendaki gunung dengan melekatkan edukasi dan persaudaraan sebagai nilai yang harus dibawa oleh setiap penggiat alam yang ikut dalam kegiatan ini.



Bila pada #EatSleepHike 1 hingga 5 hanya bertemakan pendakian gunung saja, namun pada #EatSleepHike yang ke – 6 ini dibuat berbeda oleh Cozmeed. Sebagai penutupan kegiatan di tahun 2015 dan sebagai bentuk apresiasi yang besar untuk para penggiat dan pendaki gunung yang telah mendukung setiap acara Cozmeed, maka Cozmeed berinisiatif untuk mengadakan Gathering Nasional untuk para konsumen Cozmeed. Gathering Cozmeed terkonsep semi jambore, ada 3 kegiatan yang menjadi pokok utama dalam kegiatan ini, yaitu Practical Skills (pelatihan skill) untuk Survival Skills yang akan di isi oleh Michael Antony dari Survival Skills Indonesia, Panjat Tebing & Vertical Rescue oleh Tedi Ixdiana dari Indonesia Climbing Expedition dan Fotografi Alam Bebas oleh Ebbie Vebri Adrian.


Pada hari pertama kegiatan, tanggal 25 Desember 2015 peserta berkumpul di meeting point sesuai dengan rundown acara yang telah ditetapkan panitia. Peserta mulai berdatangan pada pukul 16.00 WIB diterminal Tawangmangu. Peserta datang dari berbagai daerah, seperti Lampung, Medan, Jakarta, Surabaya dan berbagai daerah lainnya. Setelah peserta berkumpul, acara pembukaan harus mengalami keterambatan hingga pukul 19.40 dikarenakan hujan yang mengguyur area acara dari pukul 18.30 hingga 19.30. Syukur hujan tidak begitu lama sehingga acara pembukaan dapat berlangsung dan dibuka oleh direktur utama Cozmeed Indonesia, yaitu bapak Budi Santoso.

Jadwal setelah pembukaan adalah pengenalan pemateri dari setiap kelas. Survival Skill, Panjat Tebing & Vertical Rescue dan Fotografi Alam Bebas. Kemudian dilanjut dengan materi ruang di setiap barak tenda masing-masing kelas. Udara yang cukup dingin tidak menghalangi para peserta untuk terus memperhatiakan setiap ucapan yang diucapkan oleh pemateri. Mereka begitu antusias sekali. Hari pertama ditutup dengan peserta kembali ke tenda masing-masing untuk beritirahat dan bersiap untuk kegiatan materi lapang dipagi harinya.

Dihari kedua, peserta diajak untuk ke lokasi masing-masing kelas untuk melakukan practical skills. Panjat Tebing & Vertical Rescue berlokasi di Tebing Karanglo, kemudian Survival Skills berada di sekitaran area camp gathering. Dan Fotografi ada di desa Bender, Tawangmangu. Selama sesi ini, peserta benar-benar harus mempraktikan semua teori yang telah didapat pada materi ruang malam sebelumnya. Peserta bergantian melakukan praktik kegiatan ini dengan arahan da dampingan dari setiap pemateri. Kelas Panjat Tebing & Vertical Rescue sepertinaya yang sangat menantang, peserta harus memanjat tebing dengan tinggi sekitar 8 meter untuk praktik teknik Ascending, Descending, Howling, lowing dan Vertical Rescue. Tidak kalah dengan kelas Panajt Tebing, kelas Survival Skills dengan jumlah peserta terbanyak harus mempraktikan dasar-dasar bagaiamana kamu bisa bertahan hidup di alam bebas. Mereka diajarkan cara membuat api dengan cahaya matahari, membuat jebakan dan lain sebagainya. Walau harus berpanas-panasan, peserta tetap duduk dengan tenang dan terus mengikuti kegiatan ini. Lalu kelas yang paling tenang adalah kelas Fotografi Alam Bebas. Dengan menenteng perlengkapan memotret, peserta terus mengikuti arahan dan saran dari kang Ebbie. Kang Ebbie, satu-satunya orang dari Indonesia yang mempublikasikan sebuah buku berjudul Indonesia World Of Treasure, sebuah buku dokumentasi fotografi pribadi dirinya ini mengupas tentang tempat-tempat indah di Indonesia. Kalian akan bangga dengan Indonesia bila melihat bidikan sang masterpiece ini di bukunya.


Materi lapang berakhir pukul 16.00. Rasa-rasa lelah terlintas dibeberapa raut wajah peserta yang berdatangan. Peserta yang datang kemudian dipersilahakan untuk ISHOMA untuk selanjutnya mengikuti kegiatan Talkshow Kisah Inspiratif bersama Sabar Gorky pukul 19.40. Sehabis maghrib, peserta berkumpul didepan panggung utama. Perform DJ membawa suasana agak menjadi sedikit hangat. MC terus memanggil parapeserta yang masih ada ditenda untuk ikut bergabung dalam acara Talkshow malam itu. Acara Talkshow dimulai pukul 20.11 dan dibuka oleh pengenalan dan beberapa pertanyaan yang langsung disodorkan kepada kang Sabar Gorky dari MC. Dengan sponstan dan gaya khasnya, Kang Sabar menjawab dengan santai dan luwes. Kalimat demi kalimat diuraikan oleh pendaki difable yang prestasinya patut di acungkan dengan 2 jempol. Banyak peserta yang bertanya tentang motivasi apa yang membuat pria kelahiran Solo 37 tahun lalu ini sehingga sebegitu menginspriasi bagi orang lain? Tentu, jawaban beliau sederhana. Niat yang tulus dan hati yang baik dan dekat kepada Tuahnlah yang membuatnya terus dapat menginspirasi. Setelah Talkshow berakhir, peserta pun berebutan untuk berfoto dengan orang yang pernah menjajaki kegigihannya dibeberapa gunung tertinggi di dunia itu.


Setelah talkshow berakhir, kini saatnya masuk acara hiburan. Doorprize dibagikan sembari music dari DJ mengiringi. Setelah itu perform band tribute sang living legend Iwan Fals menghangatkan suasana camping ground yang sudah mulai terasa dingin. 1 Jam lebih band kuartet OI Solo ini melemparkan nada-nada khas Iwan Fals. Kemudian disusul dengan perform band reggae asal kota Bengawan lagi yang membuat seluruh badan ingin bergoyang mengikuti hentakan music yang terdengar “Jengjet . . . Jengjet . . .” ini. Lagu-lagu dari band reggae Indonesia maupun luar negeri dibawakan oleh band dengan suara vocal yang sangat khas. Peserta diajak bergoyang dan bernyanyi, kegiatan tadi siang sepertinya ikut larut bersama nyanyian yang terus terdengan merdu hingga jam 12 malm itu.
Minggu, 27 Desember 2015. Pagi begitu cerah untuk mengakhiri kegiatan Gathering Cozmeed. Sebelum mengakhir kegiatan, peserta diajak trekking melewati perkebunan, pedesaan Kalisoro, dan hutan dipinggiran kawasan wisata Tawangmangu untuk menuju ke Grojogan Sewu. Berjalan selama 45 menit dengan jarak tempuh 2 KM sepertinya tidak masalah bila ditemani pemandangan yang indah.


Diacara penutupan, Cozmeed berharap acara ini tidak menyisakan kekecewaan terhadap acara yang telah berlangsung. Panitia terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk pengembangan dikemudian hari. Acara ini diadakan sebenernya adalah sebagai pemicu untuk para penggiat yang ingin tau lebih dalam mengenai Survival Skill, Panjat Tebing dan Fotografi alam bebas. Cozmeed sebagai merek perlengkapan petualangan merasa bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan petualangan, maka dari itu berinisiatiflah Cozmeed mengadakan even dengan tema fun education semcam ini.


Terima kasih kepada para peserta ynag sudah berpartisipasi dan bergabung di acara Gathering Nasional Cozmeed – Brotherhood I Togetherness. Dan juga para panitia yang terlibat diacara ini; Sentraya Bhuana KPA FSSR UNS dan Cozmeed Tim. Para Pendukung acara; Survival Skills Indonesia, Indonesia climbing Expedition, Indonesia World Of Treasure, Pustaka Tropis Wanadri, Kaskus OANC, Indo Pendaki dan Majalah Journey Indonesia. Sampai jumpa dikegiatan selanjutnya.